Posting Blog

Pengobatan Kanker Sedot Dana BPJS Kesehatan 1,5 T

Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyedot biaya pengobatan paling besar setelah hemodialisa (pencucian darah). Berdasarkan data BPJS Kesehatan hingga November 2014, dilaporkan pengobatan kanker untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai Rp 1,5 triliun.

Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Fajriadinur menerangkan, jumlah tersebut terdiri dari biaya rawat jalan dan rawat inap sebesar Rp 950 miliar, obat-obatan Rp 589 miliar, serta biaya upaya promotif dan preventif sebesar Rp 44 miliar.

"Dari total seluruh biaya kesehatan yang mencapai Rp 54 triliun, pengobatan kanker memang paling menyedot biaya besar, yaitu Rp 1,5 triliun. Angka ini masih akan terus bertambah, karena untuk bulan Desember 2014 masih ada beberapa rumah sakit yang belum mengajukan klaim," kata Fajriadinur di gedung Kemkes di Jakarta, Rabu (4/2).

Tidak hanya memberikan layanan pengobatan, BPJS Kesehatan menurutnya juga telah memberikan fasilitas skrinning dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) atau tes Papsmear. Namun diakui Fajri kalau kesadaran masyarakat untuk melakukan skrinning masih rendah.

"Kita sudah melakukan upaya promotif dan preventif, tapi memang masih banyak yang takut diperiksa. Untuk tahun ini program deteksi dini tersebut akan terus dilakukan, targetnya menjangkau sedikitnya 426.500 peserta JKN," ujar Fajri.

Tahun 2014, deteksi dini yang dilakukan BPJS Kesehatan dengan metode IVA berhasil menjangkau 81.000 peserta. Sementara papsmear menjangkau 248.940 peserta.

"Layanan deteksi dini ini kami berikan di fasilitas kesehatan primer. Biaya yang kami berikan juga di luar dana kapitasi," kata Fajri.

Bagikan Posting Blog

Komentar (0)

Komentar

Ketik tulisan yang ada pada gambar.
Ketik tulisan yang ada pada gambar.
  

Ketik tulisan yang ada pada gambar.